5 Film Indonesia ini Dilarang Tayang di Bioskop, Ini Daftarnya

Estimated read time 3 min read

[ad_1]

Jakarta, Wartavisi Indonesia – Setiap tahun tentunya ada saja film Indonesia yang disuguhkan. Kendati demikian, ada beberapa dari film-film buatan Indonesia yang justru dilarang tayang di negeri sendiri.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Alasan ditolak tayang tayang pun sangat beragam. Beberapa diantaranya karena film tersebut mengandung konten vulgar, terlalu sadis, dan sensitif. Penasaran film apa saja? Berikut paparannya yang dirangkum Wartavisi Indonesia.

1. Kucumbu Tubuh Indahku

Film drama ini dirilis pada tahun 2018 dan dianggap kontroversial. Filmnya disutradarai oleh Garin Nugroho, seorang sutradara ternama dalam perfilman Indonesia. Sementara itu para pemeran yang terlibat antara lain adalah Muhammad Khan, Raditya Evandra, dan Sujiwo Tejo.

Kucumbu Tubuh Indahku mengisahkan tentang perjalanan seorang anak laki-laki bernama Juno (Muhammad Khan) yang tumbuh di lingkungan tradisional Jawa dan memiliki ketertarikan pada seni tari. Namun, keinginannya untuk mengejar passion-nya bertentangan dengan pandangan dan harapan orang-orang di sekitarnya.

Juno harus mengatasi berbagai rintangan dan prasangka yang menghadangnya karena keinginannya untuk menari. Dia juga harus berurusan dengan konflik batin tentang identitas gender-nya. Film ini menggambarkan perjuangan seorang individu untuk meraih kebebasan ekspresi. Kucumbu Tubuh Indahku memang sempat tayang di bioskop, sebelum akhirnya diturunkan karena banyaknya penolakan.

2. Film Takut: Faces of Fear

Film Takut: Faces of Fear tak bisa tayang di bioskop Indonesia. Alasannya dinilai dapat memicu rasa trauma bagi penonton. Mengingat, banyak adegan kekerasan yang dianggap tak pantas, jika disaksikan untuk masyarakat umum.

3. Something in the Way

Film ini mengisahkan tentang seorang pria bernama Ahmad (diperankan oleh Reza Rahadian) yang hidupnya terjebak dalam kesepian dan kebosanan di tengah-tengah kehidupan kota metropolitan Jakarta. Ahmad adalah seorang supir taksi yang dikenal alim.

Semua berubah ketika Ahmad bertemu dengan seorang wanita muda bernama Kinar (Ratu Felisha) yang ternyata bekerja di dunia malam. Keduanya harus menghadapi berbagai rintangan dan tantangan dalam upaya mereka untuk mencari cinta dan makna dalam hidup mereka.

Film ini dirilis pada tahun 2013, dan disutradarai oleh Teddy Soeriaatmaja. Film ini dilarang tayang karena dianggap memiliki cerita kontroversial tentang dunia malam.

4. Pocong

Film Pocong (2006), juga dilarang tayang oleh Lembaga Sensor Film (LSF). Pihak LSF berpendapatan alasannya karena ada adegan yang menyangkut SARA dan Budaya.

Tepatnya tentang Kerusuhan Mei 1998, dalam film tersebut. Kisah film ini belum berakhir, sampai akhirnya film Pocong the Origin tayang pada 2019 kemarin. Monty Tiwa selaku penulis naskah menghilangkan dua poin, yakni latar belakang kerusuhan Mei 98 dan visual kekerasan brutal.

5. The Look of Silence

The Look of Silence mendapat banyak pujian dari para kritikus dan memenangkan berbagai penghargaan di luar sana. Tetapi film ini dilarang tayang di Indonesia, karena dianggap terlalu sensitif. The Look of Silence merupakan film dokumenter yang dirilis pada tahun 2014. Film ini merupakan sekuel dari film dokumenter Joshua Oppenheimer sebelumnya, The Act of Killing (2012).

The Look of Silence mengambil pendekatan yang berbeda dari pendahulunya, The Act of Killing. Di film ini, Joshua Oppenheimer fokus pada seorang lelaki Indonesia bernama Adi Rukun yang mencoba untuk mengungkap kebenaran tentang pembunuhan massal yang terjadi di Indonesia pada tahun 1965-1966.

[Gambas:Video Wartavisi]


Artikel Selanjutnya


8 Negara yang Paling Sering Kena Gempa Bumi di Dunia

(miq/miq)