6 Cara Hidup Bahagia Meski Gaji UMR dari Ahli Harvard

[ad_1]

Jakarta, Wartavisi Indonesia – Beberapa orang mungkin masih beranggapan bahwa hidup bahagia baru bisa dicapai dengan banyak uang dan gaji tinggi. Ternyata, hal tersebut tidak selalu benar.

Hidup bahagia tidak melulu bergantung pada seberapa banyak uang yang kita miliki. Meskipun uang penting untuk memenuhi kebutuhan dasar.

Bukan tanpa sebab, tim peneliti melakukan penelitian dan pengamatan panjang dalam 85 tahun atau sejak 1938. Mereka mencari jawaban faktor apa yang membuat manusia bahagia dalam hidupnya.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Mereka juga mengumpulkan catatan kesehatan dari 724 peserta. Para subyek penelitian diminta menjawab pertanyaan soal kehidupan mereka dalam dua tahun.

Hasilnya bahagia bukan berasal dari harta maupun karier bagus. Namun hubungan yang positif membuat manusia lebih bahagia, sehat dan hidup lebih lama.

Robert Waldinger dan March Shulz dari Harvard Study of Adult Development menjelaskan kunci hubungan yang positif adalah melakukan kebugaran sosial.

Kebugaran sosial sendiri merupakan keaktifan manusia untuk membangun hubungan positif sesama manusia lain. Untuk mencapainya butuh penilaian dan kejujuran diri kita sendiri dan orang lain.

“Jadi, untuk memastikan hubungan sehat dan seimbang, penting untuk mempraktikkan “kebugaran sosial”,” kata keduanya dikutip dari Wartavisi Make It, Minggu (19/2/2023).

Cara Membangun Hubungan Positif agar Hidup Bahagia

Ada enam cara untuk membangun hubungan positif. Berikut penjelasannya, dikutip laman Mental Health Foundation:

1. Kenali diri sendiri dengan mengetahui apa yang disukai dan dibenci. Dengan cara ini membantu kita mencari target interaksi dan membuat batasan pada pembicaraan.

2. Sering berkomunikasi dengan orang lain dan fokus pada orang yang dituju. Ingat hubungan sehat tidak ditemukan, namun dibangun dengan waktu lama.

3. Pasang batasan dalam komunikasi, dengan begitu tidak akan menyinggung perasaan diri sendiri dan orang lain. Cara tersebut dapat membuat kita lebih mengapresiasi subyek komunikasi.

4. Jadi pendengar dan pembicara yang baik. Pada dasarnya, perbedaan pendapat dalam hubungan tidak masalah, namun penting untuk mengetahui bagaimana individu berbicara dan mendengarkan satu sama lain.

5. Bersikap santai setelah berkomunikasi dan jangan pusing atau stress setelah melakukan kesalahan. Jika itu terjadi, segeralah meminta maaf.

6. Terakhir, renungkan dan pelajari apa yang sudah terjadi. Dengan merenung kita bisa mengetahui kelebihan, kekurangan dan kesalahan dalam komunikasi diri kita dan lawan bicara serta menjalin hubungan lebih baik.

Jadi jangan takut lagi berkenalan dengan orang baru. Ingat juga, tidak ada kata terlambat untuk memperdalam dan membangun hubungan positif.

[Gambas:Video Wartavisi]


Artikel Selanjutnya


3 Cara Beli Kebahagiaan Menurut Ahli Harvard, Ternyata Mudah!

(Linda Hasibuan/hsy)

More From Author

Harga Beras Terus Naik & Pecah Rekor, Salah Siapa?

Menteri Jokowi Blak-Blakan Target Kemiskinan Ekstrem Sulit Capai 0%