[ad_1]
Jakarta, Wartavisi Indonesia – Pemerintah Jepang resmi menarik peredaran produk suplemen kesehatan yang diduga telah menyebabkan dua kasus kematian dan lebih dari 100 orang sakit.
Melansir dari AP News, suplemen kesehatan yang ditarik adalah produk dari Kobayashi Pharmaceutical Co., yang dipromosikan dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Obat ini mengandung bahan yang berasal dari sejenis jamur berwarna merah, Benikoji.
Akibat obat tersebut, setidaknya 106 orang telah dirawat di rumah sakit dan diperkirakan masih banyak korban sakit lainnya. Namun, masih belum dapat diketahui secara pasti apakah semua penyakit tersebut berkaitan langsung dengan Benikoji.
Dilaporkan, seluruh produk yang ditarik diproduksi di Jepang. Namun, belum diketahui secara pasti apakah ada bahan baku lain yang diimpor dari luar negeri.
Pejabat Kementerian Kesehatan Jepang menyatakan bahwa selain produk dari Kobayashi yang berbasis di Osaka, sebanyak lebih dari 40 produk dari perusahaan lain yang mengandung Benikoji, termasuk pasta miso, biskuit, dan saus cuka turut ditarik dari peredaran mulai pekan lalu.
Selain itu, kementerian juga telah memasang daftar di situs resminya terkait daftar produk yang ditarik kembali, termasuk beberapa produk yang menggunakan Benikoji untuk pewarna makanan.
Menurut laporan media Jepang, penarikan ini adalah pertama kalinya bagi suplemen yang diproduksi di dalam negeri.
Dilaporkan, produk yang ditarik kembali adalah barang yang dapat dibeli tanpa resep dokter dan dapat dibeli di toko obat. Saat ini, perusahaan diklaim sedang menyelidiki penyebab masalah tersebut.
Berkaitan dengan kasus kematian dan sakit tersebut, Kobayashi Pharmaceutical telah meminta maaf kepada konsumen melalui pernyataan online.
“Tolong berhenti menggunakan produk kami dan mohon jangan menggunakannya di masa mendatang,” tulis pernyataan Kobayashi Pharmaceutical, dikutip Rabu (3/4/2024).
Selain menulis pernyataan permintaan maaf, presiden dan pejabat tinggi Kobayashi Pharmaceutical lainnya juga mengadakan konferensi pers pada minggu lalu, yakni ketika masalah ini pertama kali muncul. Saat konferensi pers, mereka dilaporkan menundukkan kepala untuk meminta maaf, seperti yang biasa dilakukan di Jepang.
Berkaitan dengan hal ini, pejabat kementerian memperingatkan masyarakat bahwa kasus ini berpotensi menimbulkan lebih banyak korban di masa yang akan datang. Dalam imbauannya, ia meminta masyarakat Jepang untuk berhenti mengonsumsi apa pun yang mengandung Benikoji, terutama bagi penderita masalah kesehatan, seperti ginjal yang lemah.
[Gambas:Video Wartavisi]
Artikel Selanjutnya
Jangan Hamburkan Uang Beli Suplemen, Baca 9 Tips Ini!
(rns/rns)