Doyan Makanan Cepat Saji? Siap-Siap Tubuh Anda Alami 4 Hal Ini

Estimated read time 2 min read

[ad_1]

Jakarta, Wartavisi Indonesia – Fast food atau makanan cepat saji digemari banyak kalangan. Makanan cepat saji telah berkembang pesat di seluruh dunia, dan popularitasnya terus meningkat.

Di balik segala kenikmatannya, makanan cepat saji bisa meningkatkan risiko kesehatan. Banyak bukti menunjukkan bahwa mengonsumsi berlebihan produk makanan cepat saji berdampak negatif terhadap kesehatan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Menurut studi tahun 2015, makanan cepat saji cenderung mengandung berbagai zat yang umumnya tidak sehat. Misalnya, tinggi gula, garam, lemak jenuh atau trans, dan banyak bahan pengawet dan bahan olahan.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Berikut adalah dampak jangka pendek mengonsumsi makanan cepat saji melansir Medical News Today.

1. Lonjakan gula darah

Makanan cepat saji menyebabkan lonjakan gula darah dengan cepat karena karbohidrat olahan dan tambahan gula.

Hal ini dapat menyebabkan orang merasa lelah. Insulin meningkatkan rasa lapar lebih lanjut dalam waktu singkat setelah makan.

2. Tekanan darah

Sebuah studi kecil tahun 2016 menemukan bahwa mengonsumsi garam dalam jumlah tinggi dapat berdampak langsung pada terganggunya fungsi pembuluh darah seseorang. Asupan natrium berlebih juga memiliki kaitan dengan retensi cairan.

3. Peradangan saluran napas

Satu porsi makanan cepat saji bisa meningkatkan peradangan di seluruh tubuh. Sebuah studi tahun 2015 menemukan bahwa satu kali mengonsumsi makanan cepat saji yang tinggi lemak jenuhnya meningkatkan peradangan saluran napas pada penderita asma. Peradangan ini berperan sebagai pemicu serangan asma.

4. Binge eating

Binge eating merupakan gangguan perilaku makan di mana terdapat episode rutin makan dengan porsi yang banyak. Ciri-cirinya antara lain makan yang tidak terkendali, makan dalam porsi lebih besar dari kebanyakan orang normal, perasaan tidak dapat berhenti makan, atau mengontrol jumlah asupan makan.

Penelitian dari tahun 2018 dan penelitian sebelumnya menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi makanan cepat saji dan kejadian kecanduan makanan terhadap makanan rendah nutrisi tersebut.

Sebuah studi kecil tahun 2017 terhadap 15 orang dewasa menemukan bahwa makan berlebihan lemak dalam satu hari merusak sensitivitas insulin. Hal ini kemudian dapat memicu siklus binge feeding atau gangguan makan berlebihan.

[Gambas:Video Wartavisi]


Artikel Selanjutnya


Studi Ungkap 8 Cara Mudah Memperpanjang Umur hingga 24 Tahun

(hsy/hsy)