[ad_1]
Jakarta, Wartavisi Indonesia – Flu Singapura merupakan salah satu penyakit yang paling berisiko dialami oleh anak-anak, terutama anak yang lebih kecil atau bahkan balita. Flu Singapura disebut juga dengan penyakit tangan, kaki, dan mulut.
Melansir laman web Kementerian Kesehatan, flu Singapura disebabkan oleh virus enterovirus termasuk coxsackievirus A16 dan enterovirus 71. Penyebaran virus ini dapat dari satu orang ke orang lalin melalui kontak kulit, melalui udara pernafasan, makan dan minum bersama.
Virus ini memiliki masa inkubasi 3 hingga 6 hari dengan jumlah virus yang masih terdapat di tubuh bertahan hingga 5 minggu.
Pada anak-anak, ciri khas dari flu Singapura ini adalah adanya bercak kemerahan seperti lenting dengan lokasi yang khas yaitu pada telapak tangan, mulut dan kaki.
Saat awal munculnya flu Singapura ini diawali dengan perubahan warna kulit berwarna merah cerah dan bintik bintik seperti lenting dengan ukuran 4-8 mm. lenting- lenting ini dengan cepat dapat mengikis kulit sekitar.
Pada flu Singapura klasik, pasien memiliki lesi oral dan ditemukan di lidah, mukosa bukal, palatum durum, dan lebih jarang di orofaring. Flu Singapura ini biasanya dimulai dengan gejala awal demam derajat rendah [38°C – 39°C (100,4°F – 102,2°F)] yang berlangsung selama 1-2 hari, tidak enak badan/ malaise, dan kadang-kadang nyeri perut atau gejala saluran pernapasan atas.
Nyeri tenggorokan atau nyeri mulut sering terjadi dan dapat menyebabkan asupan oral yang buruk dan dehidrasi. Pengobatan biasanya mendukung upaya untuk mengurangi ketidaknyamanan dan dehidrasi.
Obat- obatan antiviral baru dan pengembangan vaksin yang menargetkan enterovirus 71 merupakan bidang investigasi aktif karena virulensi strain, penyebaran geografis, peningkatan prevalensi, dan risiko kerusakan batang otak ensefalitis.
[Gambas:Video Wartavisi]
Artikel Selanjutnya
5 Gejala Diabetes Anak yang Muncul Malam Hari, Perhatikan Ini!
(hsy/hsy)