[ad_1]

Jakarta, Wartavisi Indonesia – Jelita Ahyuni Ramadhani (9), putri sulung dari ibu Siti Khadijah (40) dan bapak Wahyudi (39), telah berjualan sejak kecil untuk membantu perekonomian keluarga. Kondisi ini terjadi setelah sang ayah yang terkena PHK dari pekerjaannya sebagai petugas kebersihan di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kira kira dulu pengurangan karyawan sih dulu, kan dulu suami kerja di Jatinegara sebagai tukang pembersih, tukang sapu tukang ngepel, nah kena PHK dia kerja di toko. Ada di toko setahun kemudian kena PHK lagi, ya semenjak itu jadi nganggur,” ungkap Khadijah.

Khadijah terpaksa harus mengambil alih tugas kepala keluarga untuk mencari nafkah. Memanfaatkan keahliannya di bidang memasak, ia mulai mencoba berjualan makanan kecil seperti gemblong, risoles, donat, ketan dan lain-lainnya.

Tinggal di rumah kontrakan di bilangan Tebet, Jakarta Selatan, Khadijah biasanya menjual makanan kecil hasil masakannya tak jauh dari lingkungan rumahnya. Jalan Bukit Duri Selatan yang ramai menjadi tempat berjualan Khadijah.

“Ya saya ama Jelita bareng bareng usaha dagang, kadang saya bantuin sodara bikin dagangan, kadang saya bikin dagangan sendiri” sambung Khadijah.

Sebagai anak sulung di keluarga kecilnya, hati Jelita tergerak untuk ikut membantu memulihkan keadaan ekonomi keluarganya dengan membantu berjualan donat keliling sejak duduk dibangku kelas 1 SD. Keinginan Jelita kecil saat itu sederhana, ia hanya ingin membantu orang tuanya mendapatkan uang.

Kegiatan berdagang ini tak membuat Jelita menjadi tertinggal dalam pelajaran, ia justru anak yang aktif di kelas dan memiliki kemampuan belajar di atas rata-rata siswa pada umumnya.

Meskipun harus berjualan donat keliling, kegiatan sehari-hari Jelita tak begitu berbeda dengan anak-anak lain. Ia masih aktif bersekolah, bermain, hingga mengaji di sore hari.

“Misalkan kalau sekolah masuknya pagi, pagi sekolah kalau kelas 1 pulang jam 9, istirahat dulu nanti dagangnya jam 1 ntar pulang dagang jam 4 main gitu, ntar habis magrib ngaji gitu” tutur Khadijah mengenai keseharian sang putri.

Sudah 3 tahun lamanya Jelita telah membantu sang ibu dengan berjualan donat keliling. Setiap pulang sekolah, ia membawa dagangannya di atas kepala dan mulai berkeliling menjajakannya ke para pembeli. Ia tak pernah merasa lelah ataupun malu ketika berjualan. Justru Jelita kini percaya diri dan semangat untuk berjualan demi keluarga tercintanya.

“Percaya diri, karena dulunya aku malu kalau sekarang sudah enggak, karena sekarang lihat anak anak lain juga berjualan tisu, ngamen, kayak sebagainya, kayak aku merasa aku punya teman berjualan sendiri, jadi langsung percaya diri, aku berusaha semampuku” ucap Jelita.

Masih duduk dibangku kelas 3 SD, Jelita memiliki cita-cita yang tinggi. Kelak bila besar nanti, ia ingin menjadi guru dan memiliki rumah sendiri. Keinginan memiliki rumah sendiri ini dikarenakan Jelita dan keluarganya selalu berpindah-pindah kontrakan sejak ia masih kecil.

Perkataan Jelita itu membuat sang ibu selalu terenyuh dan meneteskan air mata setiap mengingatnya. Dengan berbagai keterbatasannya, Jelita tak pernah berkecil hati dan tetap semangat menjalani kehidupannya.

“Dia sih pernah bilang sama saya, mah kalau sekolah bisa jadi pinter sampai dimana? Ya kalau Jelita ada rejekinya bisa kuliah, atau sampai SMA. Meskipun saya sendiri hanya sampai SD, emang kenapa aku pengen ngumpulin duit pengen punya rumah, saya jadi sedih…jujur saya nggak kepikiran, saya kalau sudah bekerja pengen punya rumah,” ungkap Khadijah terenyuh.

Kisah dari Jelita dan keluarganya yang gigih dalam menjalani hidup sangatlah menginspirasi. Mereka bersedia melakukan itu semua bersama-sama demi menghidupi keluarga.

Sahabat baik bisa mulai membantu Jelita dengan mulai Donasi sekarang juga melalui berbuatbaik.id. Semua donasi yang diberikan akan 100% tersalurkan tanpa potongan.

Yuk mulai #berbuatbaik hari ini dan sekarang juga!

[Gambas:Video Wartavisi]

Artikel Selanjutnya

Berbuatbaik.id Salurkan Bantuan ke Rumah Belajar Merah Putih

(miq/miq)