RI & China Kerja Sama Garap Proyek Baterai EV, Ini Kabar Terbarunya

Estimated read time 4 min read

[ad_1]

Jakarta, Wartavisi Indonesia – PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mengungkapkan kabar terbaru dari proyek kerja sama dengan perusahaan baterai kendaraan listrik (electric vehicle/ EV) asal China yakni Hong Kong CBL Ltd (HKCBL), anak usaha China Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co Ltd (CBL) atau cucu usaha Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL), dalam membangun ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia.

Direktur Utama Antam Nico Kanter mengungkapkan, setelah berhasil menyelesaikan serangkaian transaksi antara Antam dan HKCBL terkait proyek hilirisasi mineral nikel terintegrasi di Indonesia pada 28 Desember 2023 lalu, kini kedua belah pihak tengah memproses pembentukan usaha patungan (Joint Venture/ JV) untuk proyek fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) berbasis teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dan juga High Pressure Acid Leaching (HPAL).

Adapun produk dari smelter HPAL nantinya berupa Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) yang merupakan salah satu bahan baku untuk baterai kendaraan listrik.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

“(Kerja sama dengan CATL) kemarin itu progresnya kan sudah tanggal 28 (Desember 2023) kita tanda tangan (kerja sama) dan sudah ada share holder-nya. Ini yang kita kejar di MHP-nya, industrial park harus sudah dibangun, dan juga kita harus setuju tanda tangan RKEF dan HPAL JV-nya, itu kan butuh waktu,” jelasnya di Jakarta, dikutip Selasa (26/3/2024).

Seperti diketahui, ada beberapa transaksi antara Antam dan HKCBL, antara lain:
– Transaksi jual-beli saham pada anak perusahaan Antam yaitu PT Sumberdaya Arindo (SDA) berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat sehubungan dengan saham di SDA tanggal 16 Januari 2023 yang diselesaikan pada 28 Desember 2023.

– Transaksi jual-beli saham pada anak perusahaan Antam yaitu PT Feni Haltim (FHT) berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat sehubungan dengan saham di FHT tanggal 4 Mei 2023 yang diselesaikan pada 28 Desember 2023.

– Antam dan HKCBL juga telah menandatangani perjanjian terkait rencana pendirian perusahaan untuk proyek hidrometalurgi (HPAL JVCO) berdasarkan Perjanjian Perusahaan Patungan HPAL JVCO antara ANTAM dan HKCBL pada 22 Desember 2023.

Adapun, kerja sama yang sudah disetujui antara Antam melalui SDA dan HKCBL pada sisi tambang nikel dengan porsi kepemilikan saham yakni Antam 51% dan HKCBL sebesar 49%.

Untuk proyek kawasan industri dan pabrik Rotary Kiln Electric Funance (RKEF) yang mengolah jenis Nickel Pig Iron (NPI) merupakan kerja sama antara HKCBL sebesar 60% dan Antam sebesar 40%.

Sedangkan untuk proyek HPAL, porsi kepemilikan saham yakni Antam sebesar 30% sedangkan HKCBL sebesar 70%.

Untuk proyek smelter RKEF dan HPAL, menurutnya pihaknya tengah melakukan studi kelayakan (feasibility study/ FS) terlebih dahulu. Sambil melakukan studi kelayakan, pihaknya juga tengah berupaya membangun Kawasan Industri di Halmahera Timur untuk area kedua smelter tersebut.

Pihaknya menargetkan pembangunan pabrik RKEF dan HPAL kerja sama dengan CBL bisa mulai dieksekusi pada 2025 mendatang.

Tahun depan itu di industrial park-nya kita harus bangun, RKEF dan HPAL,” ucapnya.

Selain itu, Nico menekankan nantinya pembangunan ekosistem pabrik baterai EV tersebut akan memperhatikan keberlanjutan lingkungan dengan nilai Environment, Social, dan Governance (ESG).

“Apalagi kita sadar ESG penting jadi sedang dipikir perubahan teknologi yang akan dipakai untuk HPAL,” terangnya.

Dengan begitu, dia mengatakan, nantinya sebagian dari sumber energi untuk proyek HPAL tersebut berasal dari gas yang dinilai sebagai energi yang lebih ramah lingkungan.

“Mungkin 60 Mega Watt (MW)-nya akan pakai gas, tapi masih harus di-FS-kan soal ekonominya. Tapi proyeknya tidak berkurang. Kita mau green nickel karena tuntutan ESG sebuah keharusan,” tandasnya.

Seperti diketahui, CBL sendiri merupakan cucu usaha Contemporary Amperex Technology Co. Ltd. (CATL), akan bekerja sama dengan PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) untuk proyek sel baterai, dan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dari sisi hulu pertambangan hingga pengolahan nikel.

CBL telah menandatangani perjanjian kerangka kerja tiga pihak dengan Antam dan PT Industri Baterai Indonesia (IBI) pada Kamis (14/4/2022).

Kerja sama tersebut adalah dalam Proyek Integrasi Baterai EV Indonesia, yang meliputi penambangan dan pemrosesan nikel, bahan baterai EV, pembuatan baterai EV, dan daur ulang baterai.

Total nilai proyek baterai kendaraan listrik yang akan dibangun bersama CBL ini diperkirakan mencapai nyaris US$ 6 miliar atau sekitar 86,1 triliun (asumsi kurs Rp 14.350 per US$).

[Gambas:Video Wartavisi]


Artikel Selanjutnya


Video: Pemula Mau Investasi Emas, Simak Tipsnya

(wia)